Tiba-tiba saja muncul cerita soal pengelana waktu (time traveler) yang hidup di zaman sekarang dan telah berkelana ke masa lalu, kemudian tertangkap oleh kamera TV! Hal itu dicetuskan pada akhir bulan lalu, setelah seorang pengamat memutar film Charlie Chaplin yang edar tahun 1928.
Dalam video itu, terlihat seseorang melintas di depan gedung tempat pemutaran film Charlie Chaplin sambil bicara pada seseorang dengan menekankan alat pada kupingnya, persis seperti orang yang tengah menelepon mengunakan telepon seluler zaman sekarang. Masalahnya, pada waktu itu telepon seluler belum ditemukan! Teknologi ini baru dikembangkan pada tahun 1970-an sehingga tak mungkin orang itu menggunakan telepon seluler. Sedangkan jika itu adalah walkie-talkie, teknologi komunikasi radio ini pun baru dikembangkan tahun 1940-an.
Tetapi orang itu berlaga seolah-olah sedang bertelepon menggunakan telepon seluler (handphone) zaman kini. Sulut meragukannya, sehingga kisah mengenai "sang pengelana waktu" benar-benar dipercaya orang. Videonya yang diunduh ke Youtube pun diputar oleh lebih empat juta kali dalam kurun waktu tak sampai sebulan.
Kendatipun demikian ada yang memperkirakan, sebenarnya itu bukan time traveler melainkan orang yang menggunakan alat bantu dengar yang tertangkap kamera. Pada zaman itu alat bantu dengar bentuknya menyerupai corong kecil dengan satu ujungnya tumpul yang dimasukkan ke dalam lubang telinga. Dengan alat bantu kecil itu, seseorang yang menggunakannya tak perlu risih menggunakan alat bantu dengar seperti pada awalnya.
Teknologi alat bantu dengar ini berkembang seiring dengan perkembangan teknologi temuan Alexander Graham Bell menemukan telepon. Pada saat itu alat bantu dengar ukurannya masih besar. Lalu pada tahun 1886 setelah Thomas Alva Edison menemukan teknologi transmisi karbon di mana suara diubah menjadi gelombang listrik, alat bantu dengar pun mengalami perubahan konsep. Ukurannya menjadi lebih kecil dengan kemampuan dengar yang lebih baik. Pada kisaran waktu 1920-an alat itu sudah begitu ringkas sehingga mudah dibawa (dimasukkan dalam saku) dan digunakan. Nah, menurut sejarawan Phillip Skroska, seperti dikutip Live Science, alat bantu itulah yang digunakan orang tadi ketika tertangkap kamera dalam pembukaan film Charlie Chaplin "The Circus" itu. Ada-ada saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda